Pura Uluwatu Tujuan Utama Wisatawan, Bali
Pura Uluwatu adalah Pura Hindu yang terletak di tepi tebing di bagian selatan semenanjung Bali. Pura ini adalah salah satu Pura Sad Kahyangan di Bali (enam kelompok besar Pura di Bali), terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung atau sekitar 25 km di selatan Kota Denpasar. Pura ini terletak pada terumbu karang, kira-kira sekitar 80 meter di atas permukaan laut. Terdapat pula hutan kering kecil yang sering disebut Alas Kekeran (hutan larangan) yang merupakan bagian dari Pura dan dihuni oleh banyak monyet dan hewan lainnya. Nama Uluwatu adalah berasal dari kata Ulu yang berarti kepala dan Watu berarti batu. Oleh karena itu Pura Uluwatu berarti Pura yang dibangun di ujung terumbu karang.
Mpu Kuturan, seorang Pendeta Hindu dari Jawa, mendirikan Pura ini pada abad ke-10. Pada abad ke-15 Pendeta besar Danghyang Nirartha atau Danghyang Dwijendra, memilih Pura Uluwatu sebagai tempat terakhir di dunia, sejarah mencatat bahwa Danghyang Nirartha mencapai moksa (bersatu dengan Tuhan) ketika bermeditasi di Uluwatu. Legenda juga menyebutkan kepada kita bahwa Danghyang Nirartha adalah arsitek dari Pura-Pura yang indah, serta banyak Pura besar lainnya di Bali, Lombok, dan Sumbawa.
Pura Uluwatu berada di atas anjungan batu karang tinggi yang menjorok ke Samudera Hindia. Berbeda dengan pemandangan Pura Tanah Lot yang dibangun di atas pulau karang di tengah laut, di tempat ini wisatawan dapat menyaksikan luasnya Samudera Hindia dengan deburan ombak yang menerpa kaki tebing Uluwatu. Jika berminat bertamasya ke pura ini, Anda sebaiknya datang sore hari menjelang matahari terbenam. Sebab, pesona matahari terbenam (sunset) dengan latar belakang siluet Pura Luhur Uluwatu dipercaya tak ada duanya di Pulau Bali.
Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang memiliki kaitan erat dengan pura induk. Pura-pura pesanakan tersebut antara lain Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding, dan Pura Dalem Pangleburan. Pura-pura ini berhubungan langsung dengan Pura Luhur Uluwatu pada saat Piodalan, yaitu pemujaan terhadap Sang Hyang Widi yang berlangsung setiap 210 hari, pada hari Selasa Kliwon Wuku Medangsia.
Kegiatan yang Tak Boleh Anda Lewatkan Saat Berkunjung Ke Pura Uluwatu Bali.
Pemandangan indah, hamparan samudera luas di depan mata dengan deburan obak birunya yang fantastis dan juga sunset merupakan kegiatan yang dapat Anda nikmati begitu kaki Anda berada di Pura Luhur Uluwatu. Selain itu Anda dapat memanjakan mata dengan mengagumi arsitektur bangunan pura.
Puas menikmati panorama alam yang indah dan matahari tenggelam, jangan lewatkan untuk menyaksikan para seniman Bali dalam pergelaran Tari Kecak yang sakral namun juga menghibur. Pagelaran ini diadakan di Pura Uluwatu setiap hari, pada pukul 18.00- 19.00 WITA. Tari Kecak merupakan tarian yang menceritakan penggalan epik Ramayana, yaitu ketika dewi Shinta diculik oleh Rahwana.
Tepat di bawah pura ini terdapat pantai Pecatu, banyak peselancar dari belahan dunia datang untuk menjajal ombak pantai ini, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini.
Untuk memasuki objek wisata Pura Luhur Uluwatu, Anda harus membayar tiket sebesar Rp.3000 untuk orang dewasa dan Rp. 1500 untuk anak- anak.
Tips Jika Anda Berkunjung Ke Pura Uluwatu.
- Untuk bisa masuk kedalam pura ini Anda harus mengenakan sarung dan selempang yang bisa disewa ditempat itu.
- Monyet-monyet yang hidup di pura ini memiliki kebiasaan mengambil barang-barang bawaan wisatawan seperti: kamera, tas dan kacamata. Jadi jaga baik-baik barang-barang bawaan Anda.
- Menyambangi Pura Uluwatu paling baik adalah pada sore hari, sehingga Anda bisa menyaksikan matahari tenggelam dengan siluet Pura Uluwatu yang mengagumkan.
No comments:
Post a Comment