Friday 31 January 2014

Penyakit Kanker Serviks

Kanker Serviks

serviks dalam vagina
gambar alat reproduksi wanita
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, seperti Kanker Darah, Kanker Paru-Paru, Kanker Hati, Kanker Payudara dan Kanker Prostat, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.

Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
1.    Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
2.    Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
3.    Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
4.    Mengalami sakit saat buang air kecil
5.    Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
6.    Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Pencegahan Kanker Serviks

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal mencegah kanker serviks agar tidak menimpa dirinya, antara lain:
1.    Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi
2.    Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
3.    Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
4.    Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
5.    Hindari berhubungan intim saat usia dini
6.   Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
7.    Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
9.    Perbanyaklah konsumsi makanan  sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.
10. Selain itu anda juga bisa mengikuti pencegahan kanker serviks yang di rekomendasikn oleh Boyke Dian Nugraha, seorang pakar sexolog yang telah kita kenal selama ini.
bagian serviks
Letak Serviks pada Vagina
Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker serviks, maka ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi kanker serviks stadium awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery).

Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.

Penyakit Kanker Prostat

Kanker Prostat

prostat
Kanker Prostat
Pada 2010 silam, menurut NCI AS, puluhan ribu orang telah meninggal disebabkan oleh kanker prostat ini. Kanker prostat merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker paru-paru dan bronkial.
Kanker prostat ini biasanya mulai tumbuh secara perlahan pada kelenjar prostat yang berfungsi dalam memproduksi air mani. Beberapa jenis kanker ini masih mudah untuk diobati karena hanya terbatas pada kelenjar saja penyebarannya. Namun, sel kanker yang lain yang lebih agresif dan cepat menyebar diperlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengobatinya. Hal ini juga serupa dengan penyakit kanker lainnya, seperti Kanker Leukimia/Kanker Darah, Kanker Paru-Paru, Kanker Hati, Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
Kanker prostat adalah tumor ganas yang tumbuh pada prostat, kelenjar seukuran kacang walnut dibawah kandung kemih pria yang fungsinya memproduksi sperma. Sebagian besar kanker prostat tumbuh sangat lambat namun merupakan kanker ganas, dan kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain, khususnya tulang dan kelenjar getah bening.
Menurut laporan interim Singapore Cancer Registry, periode 2006-2010, kanker prostat merupakan kanker paling umum ke-3 untuk pria di Singapura, dengan lebih dari 500 kasus terdiagnosa setiap tahun dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini.

Gejala Kanker Prostat

Pada kebanyakan kasus, tidak ada gejala yang terlihat, dan dipercaya bahwa sebanyak 80% pria yang mencapai usia 80 tahun terkena kanker prostat. Karena dalam kebanyakan kasus, kanker tumbuh lambat, umunya mereka meninggal akibat sebab lain atau usia lanjut tanpa menyadari bahwa mereka terkena kanker.
Saat gejala muncul pada stadium lanjut, yang terasakan adalah hilangnya berat badan, sakit panggul, sakit punggung atau pinggul dan kesulitan buang air kecil, seperti rasa terbakar atau sakit ketika buang air kecil atau terdapat darah pada urin.

Tes Skrining Untuk Pendeteksian Dini

·         Digital Rectal Examination (DRE) - prosedur ini dilakukan oleh dokter dengan menggunakan jari yang disarungkan untuk memeriksa bagian rektum. Dokter akan dapat merasakan gumpalan atau pertumbuhan dari kanker prostat. 
 
·         Tes Prostate-Specific Antigen (PSA) Test – Tes ini merupakan tes awal paling umum dilakukan untuk mendeteksi kanker prostat. Yang dilakukan dalam tes ini adalah memeriksa kadar PSA – yaitu protein yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat – dalam darah. Semakin tinggi kadarnya, semakin besar kemungkinan terdapatnya kanker, walaupun faktor-faktor lain dapat menyebabkan naiknya kandungan PSA.

 Tes Untuk Mendiagnosa Kanker Prostat 

·         Biopsi Prostat - bila terjadi dugaan kanker prostat, prosedur yang dilakukan adalah biopsi – yang mengangkat jaringan sampel untuk diperiksakan. Bilamana hasilnya ternyata positif, maka dibutuhkan scan tulang atau scan menggunakan komputer dilakukan pada daerah panggul untuk memastikan seberapa jauh kanker telah menyebar.
 
·         Ultrasound Trans-rektal – Prosedur ini menggunakan gelombang suara untuk memperoleh visualisasi kelenjar prostat. Prosedur ini paling sering digunakan bersamaan dengan prosedur biopsi untuk memandu jarum menuju kelenjar prostat dimana diduga terdapat tumor.

Tes Sesudah Kanker Diagnosa

·         PSA Levels – Saat kanker positif terdiagnosa, tingkat PSA dapat membantu memastikan penyebarannya. Bila tingkat PSA dibawah 20ng/ml, maka kemungkinan besar kanker belum menyebar ke organ tubuh lain. Tingkat PSA lebih dari 40ng/ml merupakan indikasi kuat bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.
·         Tes Metastasis – Bila biopsi telah mengindikasikan adanya kanker, tes lain harus dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah menyebar. Scan tulang dan x-rays dapat memastikan apakah kanker telah menyebar hingga ke tulang. Scan CT atau MRI lebih lanjut dapat mencari lokasi kanker secara tepat.

Pengobatan Kanker Prostat

Dalam beberapa kasus, karena kanker prostat butuh waktu yang lama untuk tumbuh, maka pengobatan memiliki resiko tersendiri. Dokter dapat saja memilih untuk memonitor tumor daripada mengobatinya dengan segera. Hal tersebut disebabkan oleh tergantungnya pengobatan terhadap beberapa faktor seperti, stadium kanker, gejala, umur, serta kondisi umum dari kesehatan pasien.

Bedah

Saat pengobatan telah ditentukan, prosesnya dapat melibatkan pengangkatan kanker melalui prosedur bedah, dengan mengangkat kelenjar prosat, bila kanker hanya setempat saja. Peluang kesembuhan total sangatlah tinggi pada kasus-kasus seperti, namun dapat menimbulkan efek samping kekurangan urinasi atau impotensi.

Terapi Radiasi

dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan untuk membunuh sel-sel kanker. Prosedur ini dapat digunakan saat kanker hanya setempat saja.

Terapi Hormon

Prosedur ini dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar lebih jauh dari prostat dimana hormon digunakan untuk melawan efek dari testoteron dan memperlambat tumbuhnya kanker.
KEMOTERAPI
Sesekali waktu dalam beberapa kasus, kemoterapi digunakan untuk meringankan atau menghilangkan efek dari gejala kanker prostat bilamana prosedur pengobatan lain dinilai kurang efektif.
Apa pendekatan yang terbaik dalam pengobatan?
Pengembangan rencana pengobatan oleh tim multi-disiplin – terdiri dari bedah payudara, spesialis patologi, spesialis radiologi, radiasi onkologi & onkologi medis, pekerja sosial dan perawat payudara – untuk melakukan diagnosa, merawat serta menangani kondisi pasien telah terbukti dapat meningkatkan hasil pengobatan yang dijalani pasien kanker.
Siapa yang terkena resiko kanker prostat dan pencegahan

Menurut laporan The National Registry of Disease Office tentang kanker prostat, yang diterbitkan pada tahun 2011, pria keturunan etnis Cina di Singapura memiliki dua kali faktor resiko terkena kanker prostat dibandingkan dengan etnis Melayu dan India.
Umur juga merupakan salah satu faktor, dimana pria berusia 40 tahun memiliki tingkat resiko satu diantara 200.000 sedangkan saat mereka menginjak usia 50 tahun, tingkat resiko terkena kanker prostat meningkat menjadi 12 per 100.000 orang, dan menjadi 12 dari 10.000 orang pria pada saat mereka menginjak usia 60 tahun.
Mereka yang mengalami kegemukan/obesitas, mengkonsumsi bahan makanan dengan kadar lemak hewani tinggi atau daging merah, mereka yang memulai hubungan seks di usia dini, memiliki riwayat penyakit STD atau memiliki pasangan seksual lebih dari satu, juga mengalami peningkatan faktor resiko untuk terkena kanker prostat. Resiko tertinggi juga dimiliki oleh pria yang keluarganya memiliki riwayat medis kanker prostat.
Gaya hidup yang sehat, dengan konsumsi daging yang rendah, akan dapat membantu mencegah terjadinya kanker prostat maupun jenis kanker lainnya.

Penyakit Kanker Payudara

Kanker Payudara

kanker Payudara dan mendiagnosanya
Kanker Payudara
Ladang Informasi - Sumber Referensi 2014 : Kanker Payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara. Sel-sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian tubuh lainnya.
Di AS, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum ditemukan pada wanita setelah kanker rahim. Bagi Anda yang pria jangan senang dulu karena ternyata kanker payudara juga menyerang pria.
Setidaknya sejak tahun 2003-2008, di AS ada sekitar 2.000 kasus pria terkena kanker payudara. Sementara di Indonesia, menurut pendiri sebuah yayasan yang concern terhadap penyakit kanker payudara Linda Gumelar, kanker payudara merupakan jenis kanker yang menjadi penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim. Namun beberapa kanker lain juga sangat membahayakan, seperti Kanker Darah, Kanker Paru-Paru, Kanker Hati dan Kanker Prostat.
Untuk prevalensinya sendiri, dari sekitar 100.000 penduduk di Indonesia ada 26 orang yang menderita penyakit kanker ini. Sebenarnya kanker payudara bisa diselamatkan jika deteksi dini terhadap kanker ini bisa dilakukan. Untuk melakukannya, Anda bisa melakukannya sendiri. Namun untuk lebih meyakinkan, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terkait.

Kanker Payudara Penyebab Kematian

Kanker Payudara merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi wanita saat ini. Di Singapura, 1 dari 16 wanita akan terdiagnosa mengidap kanker payudara dalam masa hidupnya. Wanita etnis Cina memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan etnis Melayu atau India sekitar 10% hingga 20%. Kasus tertinggi terjadi pada kelompok umur 55-59 tahun. Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Kabar baiknya sekarang adalah banyak wanita kini mampu melawan kanker payudara karena melakukan pendeteksian dini serta peningkatan kualitas pengobatan.

Penyebab Kanker Payudara

Faktor pemicu kanker ini belum dapat diketahui. Namun hal ini bisa ditelusuri dari sejarah keluarga yang mengidap kanker payudara, siklus menstruasi dini, atau kemungkinan faktor resiko lainnya. Karena begitu sulit untuk dipastikan, masing-masing kita memiliki resiko terkena kanker payudara, khususnya saat kita berusia 40 tahun atau lebih. Walaupun faktor penyebabnya masih tidak diketahui, akan tetapi penyembuhan total sangat dimungkinkan dengan pendeteksian dini melalui pemeriksaan payudara secara reguler.

Tanda-tanda Kanker Payudara


  1. Benjolan yang tidak terasa sakit pada payudara
  2. Gatal dan ruam yang terus menerus di sekitar putting
  3. Pendarahan atau keluarnya cairan dari puting yang tidak biasanya
  4. Kulit payudara membengkak dan menebal
  5. Kulit payudara mengkerut atau menjadi cekung
  6. Puting melesak ke dalam

Diagnosa

  • Pemeriksaan Klinis – Khususnya bila benjolan, keluarnya cairan dari puting, atau perubahan payudara yang tidak biasa terjadi.
  • Mamogram – Metode ini dapat mendeteksi perubahan seperti kepadatan yang tidak normal atau terjadinya deposit kalsium.
  • Ultrasound Scan – Metode ini digunakan untuk mendeteksi pada area khusus yang ditemukan dalam pemeriksaan mamogram atau dapat dilakukan untuk mendeteksi kondisi abnormal yang tidak terlihat pada mamogram. Sebuah ultrasound scan dapat membedakan antara massa yang solid, yang kemungkinan kanker, atau kista yang berisi cairan yang biasanya bukan merupakan kanker.Magnetic Resonance Imaging, MRI – Pada beberapa kasus, pasien harus menjalani sken MRI untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang lebih jelas pada area yang diduga terkena kanker. 
  • Metode ini sangat berguna bagi wanita yang berusia muda karena pada usianya mereka memiliki kepadatan jaringan payudara yang lebih besar dan tes visual konvensional seperti mamogram ataupun ultrasound menjadi kurang sensitif dan spesifik untuk mendeteksi kanker payudara.

Diagnosa Kanker Payudara
Diagnosa Kanker Payudara

Pengobatan Kanker Payudara

Pilihan pengobatan dan prognosis (peluang kesembuhan) tergantung dari tahapan kanker (apakah kanker tersebut hanya ada di payudara atau sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya), tipe kanker payudara, karakteristik dari sel kanker dan apakah kanker tersebut ditemukan pada sisi payudara yang lain. Usia seorang wanita, status menopausal (apakah wanita tersebut masih memiliki siklus haid) dan kondisi kesehatan umumnya dapat mempengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis. 

Bedah

Pembedahan adalah umum untuk mengangkat kanker. Beberapa bentuk prosedur bedah termasuk :

  • Bedah dengan mempertahankan payudara, Lumpektomi atau Wide Local Excision – pengangkatan kanker dan sedikit jaringan di sekitarnya. Quadrantektomi – pengangkatan kanker dengan mengangkat lebih banyak jaringan disekitarnya dibandingkan dengan lumpektomi. Untuk prosedur quadrantektomi, seperempat bagian dari payudara diangkat.
  • Mastektomi – pengangkatan seluruh bagian payudara dengan atau tanpa jaringan kelenjar getah bening di bawah aksila.
  • Saat bedah payudara, beberapa sel kelenjar getah bening di bawah ketiak juga akan diambil untuk pemeriksaan.

Terapi Sistematik

  • Kemoterapi
  • Terapi Hormon
  • Herceptin

Radioterapi 

Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel-sel kanker. Tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa di sekitar payudara.
Radioterapi sangatlah vital setelah prosedur bedah yang mempertahankan payudara, seperti lumpektomi, karena sebagian besar jaringan payudara dibiarkan utuh. Terapi ini akan mengurangi kemungkinan kembalinya kanker payudara.
Pada umumnya, wanita yang menjalani prosedur masektomi tidak memerlukan radioterapi. Akan tetapi, untuk beberapa kasus, prosedur ini perlu dilakukan untuk merawat dinding dada dan kelenjar getah bening yang ada pada ketiak, bila resiko kembalinya kanker secara lokal masih tinggi.

Rehabilitasi 

Rehabilitasi fisik termasuk:

  • Latihan bahu sesudah pembedahan
  • Perawatan tangan untuk mencegah lymphoedema
  • Penyeimbangan nutrisi dan adaptasi gaya hidup untuk meningkatkan penyembuhan
Rehabilitasi Mental meliputi:

  • Dukungan yang erat dari pasangan, keluarga, teman, dan kelompok pendukung
  • Seorang wanita bisa merasa aman dengan mengetahui peluang kesembuhannya
  • Menghadiri konsultasi dokter secara reguler.

Penyakit Kanker Hati

Kanker Hati

kanker hati
Kanker Hati
Ada sekitar 19.000 orang warga AS yang meninggal akibat kanker hati. Kasusnya memang relatif jarang ditemukan di dunia sekalipun merupakan jenis kanker yang umum.
Sebagian besar penderita kanker hati dimulai dengan adanya kanker di tempat lain yang kemudian menyebar ke hati. Meskipun jarang terjadi, namun tetap Anda harus waspada dengan menjaga kondisi tubuh tetap dalam keadaan fit dan menjalankan pola hidup sehat sebagai bentuk investasi sepanjang masa.
Kanker hati primer merupakan penyakit di mana sel kanker yang tumbuh berasal dari organ hati. Beberapa tipe kanker hati primer diberi nama sesuai dengan asal tumbuh sel kanker tersebut. Hepatocellular carcinoma (HCC) atau hepatoma yang tumbuh dari sel utama hati yang disebut hepatocytes dan merupakan 85% dari kasus kanker primer. Jenis kanker hati primer yang tidak begitu umum terjadi berasal dari sel berada pada garis saluran empedu yang disebut cholangiocytes, sehingga kanker tipe ini lebih dikenal sebagai kanker cholangiocarcinoma atau kanker saluran empedu.
Organ hati juga merupakan tempat dari tumbuhnya satu tipe kanker yang disebut kanker hati sekunder (kanker metastatik). Pada kondisi ini kanker utama sebenarnya berasal dari bagian tubuh yang lain dan membentuk deposit sekunder pada hati. Contoh umum dari kasus yang sering terjadi adalah kanker kolorektal yang menyebar ke organ hati melalui pembuluh darah.

Umumkah Kanker Hati?

Secara global, kanker hati primer umumnya terjadi pada pria dua kali lipat lebih sering dibandingkan pada wanita. Kanker hati merupakan kanker paling umum urutan ke-5 dan ke-7 bagi pria dan wanita. Negara-negara Asia mempunyai 80% pasien kanker hati primer secara global di mana sekitar 600.000 kasus terdiagnosa setiap tahunnya.

Apa yang menjadi faktor resiko penyebab kanker hati?

Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tumbuhnya HCC (kanker hati primer paling umum) yaitu infeksi kronis Hepatitis B, infeksi kronis Hepatitis C, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Resiko bagi individual dengan infeksi kronis Hepatitis B untuk terkena HCC adalah 100x dari individu normal.
Faktor lain yang menjadi resiko meliputi aflatoxin (racun yang ditemukan pada kacang yang berjamur, gandum, dan kedelai), kondisi yang diwariskan (misal haemochromatosis, defisiensi alpha-1 anti-trypsin) dan penyebab cirrhosis (luka sepanjang hati) seperti hepatitis autoimun atau primary biliary cirrhosis. Banyak kanker hati dapat dicegah melalui peran masyarakat dalam mengurangi paparan terhadap faktor-faktor resiko yang telah diketahui.

Gejala Kanker Hati

Pasien yang terkena HCC biasanya tidak memiliki gejala-gejala yang berbeda dengan penyakit hati kronik lainnya. Dengan gejala yang memburuk dari penyakit hati kronis seperti pembengkakan perut akibat cairan (ascites), encephalopathy (berubahnya kondisi mental), sakit kuning, atau pendarahan pada sistem saluran pencernaan dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya HCC. Disamping itu, beberapa pasien juga mungkin merasakan rasa nyeri pada perut bagian atas, kehilangan berat badan, mudah kenyang, letih lesu, anoreksia, atau benjolan yang dapat dirasakan pada perut bagian atas.

Skrining Kanker Hati

Skrining dapat membantu dokter untuk menemukan dan mengobati HCC sedini mungkin, saat kanker masih setempat saja dan lebih mudah diangkat melalui proses bedah. Hal ini dapat meningkatkan tingkat keselamatan. Mereka yang mengidap infeksi Hepatitis B kronis dan luka hati (cirrhosis) karena hepatitis C atau sebab lain memiliki resiko tinggi terkena penyakit ini dan harus melalukan skrining guna mendeteksi kanker hati.

Pencegahan Kanker Hati

Tentu saja. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah kanker hati:
1.    Vaksinasi terhadap virus hepatitis B
2.    Hindari mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung karsinogen hati, khususnya alkohol.
3.    Hindari daging berlemak dan lemak hewani. Hindari kacang dan gandum berjamur.

4.    Lakukan skrining secara regular bila Anda termasuk dalam kelompok dengan resiko kanker yang tinggi

Penyakit Kanker Paru-Paru

Kanker Paru-Paru

kanker Paru-paru
Penyakit Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru merupakan kanker yang dianggap paling mematikan dan telah banyak membunuh warga AS khususnya mereka yang berusia antara 55-65 tahun. Penyebab utamanya ialah rokok.
Makanya bagi Anda yang gemar merokok, terutama yang sudah masuk kategori "ketagihan" disarankan untuk segera memikirkan caranya agar dapat berhenti merokok.
Ada dua jenis kanker paru-paru. Pertama, kanker paru-paru primer. Kanker paru-paru primer memiliki dua tipe utama yaitu small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer(NSCLC).
SCLC merupakan jenis kanker yang memiliki daya pertumbuhan sangat cepat untuk membesar. Jenis kanker ini sangat erat dengan para perokok aktif. Dan penanganannya bisa dilakukan dengan kemoterapi dan terapi radiasi.
Kedua, tipe NSCLC yang merupakan pertumbuhan sel tunggal. Meski tunggal, namun yang diserangnya biasanya lebih dari satu daerah di paru-paru seperti hamartoma, kondromatus, dan sarkoma.
Kemudian jenis kanker paru-paru yang kedua ialah kanker paru-paru sekunder. Pada jenis kanker ini kebanyakan terjadi sebagai dampak dari adanya penyebaran kanker dari bagian tubuh yang lainnya. Dalam konteks ini, bagian tubuh yang paling sering diserang ialah payudara dan usus.
paru-paru
Kanker paru-paru berasal dari jaringan tipis paru-paru, pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada saluran udara. Dua tipe utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan bentuk sel yang terlihat di bawah mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan tipe kanker paru-paru non-sel kecil. Tiga sub-tipe utama dari kanker paru-paru non-sel kecil adalah adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel besar.
Kanker paru-paru merupakan kanker paling umum kedua yang diidap pria dan kanker paling umum ketiga yang diidap wanita di Singapura. Pria memiliki resiko kanker paru-paru 3 kali lebih tinggi dari wanita. Dari 3 kelompok etnis utama, etnis Cina memiliki resiko tertinggi, yang diikuti oleh etnis Melayu dan India.

Jenis Kanker Paru-Paru

Kanker Paru-paru dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil (NSCLC) 
NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak seagresif dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Bila didiagnosa secara dini, pembedahan dan/atau radioterapi, kemoterapi, dapat memberikan harapan akan kesembuhan.

2. Kanker Paru-paru sel kecil (SCLC) 
SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan menyebar cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali, kanker ini dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat terdiagnosa. Kanker ini biasanya diobati melalui kemoterapi dan bukan melalui prosedur pembedahan.

Penyebab Kanker Paru-Paru

Para dokter tidak selalu dapat menjelaskan mengapa seseorang dapat terkena kanker paru-paru sedangkan orang lain tidak. Akan tetapi, kita mengetahui bahwa seseorang yang memiliki faktor resiko tertentu bisa saja dan kemungkinan besar akan terkena kanker paru-paru.
Rokok tembakau adalah hal yang paling penting dan merupakan faktor resiko utama dari kanker paru-paru. Tembakau bertanggung jawab atas lebih dari 80% penyebab kanker paru-paru di seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya dalam rokok merusak sel paru-paru. Lama kelamaan, sel yang rusak tersebut bisa menjadi kanker. Inilah sebabnya merokok, rokok pipa, atau cerutu dapat menyebabkan kanker paru-paru. Menjadi perokok pasif pun bisa menyebabkan kanker paru-paru bagi orang yang tidak merokok. Semakin banyak seseorang terpapar asap rokok, semakin besar resiko terkena kanker paru-paru.
Faktor resiko lain penyebab kanker paru-paru termasuk radon (gas radioaktif), asbestos, arsenik, kromium, nikel, dan polusi udara. Mereka dengan anggota keluarga yang pernah mengidap kanker paru-paru kemungkinan memiliki peningkatan resiko terkena kanker. Mereka yang terkena kanker paru-paru juga memiliki peningkatan resiko untuk terkena tumor paru yang kedua. Kebanyakan orang berusia lebih dari 65 tahun saat terdiagnosa kanker paru-paru.

Gejala
Kanker paru-paru yang dini tidak menunjukkan gejala. Namun, seiring pertumbuhan kanker tersebut, beberapa gejala umumnya meliputi:
·         Batuk yang memburuk dan tidak pernah sembuh
·         Kesulitan bernafas, seperti kehabisan nafas / sesak nafas
·         Sakit di dada secara konstan
·         Batuk darah
·         Suara yang serak
·         Sering terkena infeksi paru, seperti pneumonia
·         Merasa letih setiap saat
·         Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas
Seringkali, gejala-gejala tersebut bukan dikarenakan kanker. Masalah kesehatan lainnya pun dapat menunjukkan gejala-gejala tersebut. Seseorang dengan gejala tersebut di atas sebaiknya segera menghubungi dokter untuk didiagnosa dan memperoleh perawatan sesegera mungkin.

Pendeteksian

Tes skrining dapat membantu dokter untuk menemukan dan mengobati kanker secara dini. Beberapa metode untuk mendeteksi kanker paru-paru telah ditelaah sebagai metode tes deteksi yang tepat. Metode-metode yang dikaji termasuk tes dahak (lendir dari paru-paru diambil saat batuk), x-ray dada, atau CT Scan spiral (helikal).
Anda tentunya ingin berbicara dengan dokter Anda tentang faktor resiko yang Anda miliki dan kemungkinan-kemungkinan terbaik dan terburuk dari melakukan tes skrining kanker paru-paru. Sama seperti keputusan medis pada umumnya, keputusan untuk menjalani tes skrining adalah keputusan pribadi. Anda akan lebih mudah untuk memutuskan setelah Anda mengetahui pro dan kontra dari skrining.

Diagnosa dan Pemeriksaan

Bila Anda memiliki gejala yang mengarah pada kanker paru-paru, dokter Anda harus menemukan apakah gejala tersebut berasal dari kanker, atau kondisi kesehatan lainnya. Anda kemungkinan diminta untuk melakukan tes darah dan mengikuti prosedur diagnosa sebagai berikut:
·         Pemeriksaan fisik
·         X-ray dada
·         Computed Tomography (CT) Scan / Sken Komputerisasi Tomografik
Dokter Anda dapat menyarankan satu tes atau lebih dari tes-tes dibawah ini untuk mengambil sampel:
·         Sitologi dahak: Cairan kental (dahak) yang dibatukkan dari paru-paru. Laboratorium kemudian akan memeriksa sampel dahak untuk mencari sel kanker.
·         Thoracentesis: Dokter menggunakan jarum panjang untuk mengambil cairan (cairan pleura) dari dada. Laboratorium kemudian melakukan tes pada cairan tersebut untuk mencari sel kanker.
·         Bronkoskopi: Dokter memasukkan selang ringan yang tipis (bronkoskop) melalui hidung atau mulut menuju paru-paru. Dokter akan mengambil sampel sel dengan jarum, kuas, atau alat lain. Dokter juga mungkin akan membasuh area tersebut dengan air untuk mengambil sampel sel dalam air.
·         Aspirasi jarum halus: Dokter menggunakan jarum halus untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari paru-paru atau kelenjar getah bening.
·         Biopsi terbuka: Dalam beberapa kasus di mana jaringan tumor sulit untuk diperoleh, biopsi langsung terhadap tumor paru atau kelenjar getah bening melalui pembedahan dinding dada bisa dilakukan bilamana diperlukan.

Bagaimana Kanker Paru-paru diperiksa?
Untuk merencanakan pengobatan terbaik, dokter Anda perlu mengetahui tipe kanker paru-paru dan tahapan penyebarannya. Penahapan ini merupakan langkah hati-hati untuk mengetahui apakah kanker telah meyebar, dan bila ya, pada bagian tubuh apa saja penyebaran tersebut. Penyebaran kanker paru-paru paling umum adalah menuju kelenjar getah bening, otak, tulang, hati, dan kelenjar adrenal.

Pengobatan

Pengobatan apa saja yang ditawarkan?
Tergantung dari tahapan/stadium kanker paru-paru yang ada, arah tujuan pengobatan bisa jadi untuk penyembuhan total, pengendalian kanker atau perpanjangan usia atau penjagaan gejala dan pencegahan komplikasi untuk meningkatkan kualitas hidup.
Modalitas pengobatan berikut dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau kombinasi.

Pembedahan

Pembedahan dilakukan untuk kanker paru-paru melibatkan pengangkatan jaringan yang terkena tumor dan jaringan getah bening disekitarnya.

Terapi Radiasi

Terapi radiasi (disebut juga radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Metode ini hanya membunuh sel pada area yang diobati.

Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat anti kanker guna memperkecil/membunuh sel kanker. Obat dimasukkan ke dalam saluran darah dan dapat mengenai sel-sel kanker di seluruh tubuh.

Terapi Target


Terapi target menggunakan obat-obatan untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Obat yang masuk kedalam saluran darah akan mengenai seluruh sel kanker dalam tubuh. Beberapa orang dengan kanker paru-paru non sel kecil yang telah menyebar dapat menggunakan terapi ini.