Thursday, 23 January 2014

Makna Perayaan Hari Raya Sivaratri

Makna Perayaan Sivaratri

sivaratri atau siwaratri
Harisuci Sivaratri merupakan hari raya yang dirayakan berdasarkan sasih, jadi dalam kalender masehi, sivaratri dirayakan setahun sekali, yaitu pada hari ke 14 paruh gelap bulan ketujuh (panglong ping 14 sasih kapitu) sekitar bulan Januari-Februari. Penyambutanya ditandai dengan pelaksaaan brata Sivaratri.

Perayaan hari raya keagamaan umumnya berkaitan dengan peristiwa tertentu dalam pertumbuhan dan perkembangan agama tersebut. Akan tetapi, perayaan hari raya Hindu pada umumnya jarang berkaitan dengan peristiwa nyata. Hari raya Hindu lebih tepat disebut sebagai perlambangan atau symbol yang kaya akan makna filosofis. Dengan demikian memperingati hari raya Hindu tidak cukup hanya dengan melaksanakan ritualitas saja, tetapi juga harus dikaji tentang ajaran yang tersembunyi di dalamnya. Seperti aspek filosofis, etis dan hal-hal yang berkaitan dengan brata, upacara dan tata pelaksanaan brata Sivaratri.

Sivaratri banyak memiliki sumber-sumber, baik yang terdapat pada Purana maupun Kakawin yang banyak dikenal di Bali. Dari sumber-sumber inilah pelaksanaan brata Sivaratri diambil, sehingga dalam pelaksanaanya di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu jagra, upawasa dan mona brata. Dari sumber-sumber tersebut juga dapat diperoleh makna dan arti filosofis dari Sivaratri, seperti :


lubdakaDalam lontar Lubdhaka juga disinggung mengenai pahala brata Sivaratri yang dilakukan Lubdhaka berupa Surga loka dan terhapus segala dosanya. Hal ini memunculkan kontroversi dikalangan umat Hindu “Apakah Dosa DapatTerhapus?”, ada yang berpendapat bahwa dosa dapat terhapuskan dengan melaksanakan brata Sivaratri, dan ada juga berpendapat bahwa dosa itu tidak dapat terhapuskan, karena menurut ajaran karma phala, sekecil

apapun perbuatan kita lakukan pasti akan mendapatkan hasilnya. Perbuatan baik, tentu menghasilkan pahala baik dan perbuatan buruk akan menghasilkan yang buruk juga.

No comments:

Post a Comment